Aura Hasyasia

Selamat malam, untuk kamu yang singgah di pikiran lalu bersemayam. Sebelumnya, aku ucapkan terima kasih atas kesempatan Tuhan yang telah ia berikan untuk bisa mengenalmu sampai saat ini. Mengetahui setiap hal-hal kecil kesukaanmu, mendengar semua keluh kesahmu saat mencari ilmu, memberikan saran Dan tentunya memberi sebuah doa baik yang kuharap segera dikabulkan. Mohon maaf, barangkali aku selalu menjadi gadis kecilmu yang berisik dan menyebalkan. Selalu menjadi gangguan saat kamu sudah larut dalam kesibukan. Dan, mohon maaf, untuk selalu peduli dan tanpa permisi untuk jatuh hati. Mohon maaf, rupanya, namamu masih sering jadi topik pembicaraanku dengan Tuhan. Aku senang, rasanya menyebut namamu lalu mengamin-kan segala doa baik yang kutujukan kepada kamu. Dan, akhir kata. Selamat merealisasikan banyak hal, selamat menyambut hari-hari penuh rindu, sampai bertemu di lain waktu. - your little annoying girl🌼 Cr : 11:11 PM

Hallo gengs, welcomeback to this blog hehe. Kali ini saya akan bercerita tentang berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti. Jadi pada Rabu, 4 April 2018 saya dan teman kelompok saya berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti. Fyi, tanggal 2-6 April kami libur karena kelas 12 ngelaksanain UN. ok skip. Jadi karena kami libur kami di kasih tugas untuk ngunjungin museum, dan kami memilih untuk berkunjung ke Monumen Pancasila. Kami berangkat pada pukul 10.30. Padahal janjian jam 10.00 di FM. Tapi ya u know la yaa orang-orang pada ngaret jadi yaudah otw jam 10.30. Btw, kami kesana naik grabcar. Dan sampe di Monumen Pancasila Sakti kira-kira sekitar pukul 11.30 karena macet di perjalanan. Monumen Pancasila Sakti dibangun pada tanah seluas 14,6 hektare. Di bangun atas gagasan Presiden ke 2 Indonesia, Soeharto. Monumen ini di bangun dengan tujuan mengingat perjuangan Pahlawan Revolusi untuk mempertahankan ideologi Republik Indonesia yaitu Pancasila dari ideologi komunis. Monumen Pancasila ...

Sekarang kamu sudah dimiliki orang lain, tak sempat aku mengungkapkan perasaanku padamu, mungkin aku kurang cepat, atau mungkin aku tak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan nya. -Cethar

Aku Bersandar pada pagar pembatas yang berada pada balkon kamarku, memegang segelas coklat yang kini sudah tidak lagi begitu panas, menatap langit yang kini berubah menjadi gelap dengan bulan bulat yang setia di temani para bintang, fikiran ku menerawang, membayangkan bagaimana awal kita bisa sebegitu dekatnya. Kita sudah sedekat ini pun aku belum bisa mengetahui bahwa kamu mencintaiku atau tidak, perhatian dan waktumu yang selalu ada untukku membuat ku jatuh cinta, namun disisi lain kamu sedang dekat juga dengan wanita lain. sungguh, Aku dibuat bingung dengan apa yang dalam hatimu yang masih abu-abu. Salam Rindu Aku yang pernah kau kecewakan 

Ruang Rindu Di daun yang ikut Mengalir lembut Terbawa sungai ke ujung mata Dan aku mulai takut terbawa cinta Menghirup rindu yang sesakkan dada Jalan ku hampa dan ku sentuh dia Terasa hangat di dalam hati Ku pegang erat dan ku halangi waktu Tak urung jua ku lihat nya pergi Tak pernah ku ragu dan selalu ku ingat Kerlingan matamu dan sentuhan hangat Ku saat itu takut mencari makna, Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada Kau datang dan pergi begitu saja Semua ku terima, apa adanya Mata terpejam dan hati menggumam Di ruang rindu kita bertemu